*****WELCOME TO MY BLOG******

Kamis, 23 Desember 2010

penduduk masyarakat,kebudayaan

* Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek-aspek sosial budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. megakibatkan bertambahnya sistem mata pencaharian hidup dari homogen menjadi kompleks

* Manusia mempunyai kelebihan dlm kehidupan dgn memanfaatkan akal budinya dlm perkembangan budaya

* Akibatnya dari perkembangan kebudayaan ini, mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhannya

B. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk khususnya juga berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau Negara bahkan dunia pada umumnya.

Factor demografi yg mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah

1. Kematian

a. tingkat kematian kasar (CDR/Crude Death Rate)

jumlah orang yang meninggal pertengah tahun dapat dirumuskan :

CDR = D K

Pm

D = Jumlah kematian

Pm = Jumlah Penduduk Pertengah tahun

K = Konstanta = 1000

Penduduk pertengah thn dpt dirumuskan

Pm = ½ (P1+P2)

Pm = P1+(P2-P1)

2

Pm = P2-(P2-P1)

2

Pm = Jumlah penduduk pertengah tahun

P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun

P2 = Jumlah penduduk pada akhir tahun

b. tingkat kematian khusus (ASDR/Age Specific Death Rate)

Tingkat kematian dipengaruhi beberapa factor yaitu : umur, jenis kelamin, pekerjaan

Dan dapat dirumuskan

ASDR= Di K

Pm

Di = kematian utk kelompok umur i

Pm = Jumlah penduduk pada pertengah thn kelompok umur i

K = Konstanta = 1000

2. Fertilitas (Kelahiran Hidup)

Yang menyebabkan fertilitas :

1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran/kematian dan sering dicatatkan sebagai lahirmati

2. Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang anak ( tetapi meninggal hanya sekali )

3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti kemungkinan mempunyai anak makin menurun

4. Di dalam pengukuran fertilitas hanya melibatkan satu orang saja

Ada dua istilah asing yang kedua-duanya diterjemahkan sebagai kesuburan :

a. Fecundity (kesuburan)

adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk mempunyai anak

b. Fertility (Fertilitas)

adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang atau kelompok wanita

Tingkat Kelahiran Kasar (CBR/Crude Birth Rate)

Adalah jml kelahiran hidup di suatu daerah pada tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengah tahun tersebut

CBR = jumlah lahir hidup x1000 atau BCDR= B K

Jml penduduk pd pertengah thn Pm

B= Jumlah kelahiran hidup pd suatu dunia pd suatu thn tertentu

Pm= jumlah penduduk pd pertengah tahun

K= Konstanta = 1000

GFR(General Fertility Rate) / angka kelahiran umum

Adalah angka yg menunjukan jml kelahiran per 1000 wanita usia produktif, Dapat dirumuskan :

GFR = B K

Fm

B= jumlah kelahiran hidup pd thn tertentu

Fm= jumlah penduduk wanita pd pertengah thn

K= Konstanta =1000

ASFR(Age Specific Fertility Rate)/ Tingkat kelahiran khusus

Dapat dirumuskan :

ASFRi= Bi K

Fmi

Bi= jumlah kelahiran dari wanita kelompok umur i

Fmi= Jml penduduk wanita pertengah thn dlm kel i

K= Konstanta= 1000

C. Kebudayaan dan Kepribadian

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Kebudayaan

Zaman batu sampai zaman logam

- Zaman batu tua(paleolitikum) Alat yg digunakan masih kasar

- Zaman batu muda(neolitikum) telah memiliki kepandaian mengolah logam dari besi

B. Kebudayaan Hindu, Budha dan Islam

1. Kebudayaan Hindu dan Budha

* Hindu berasal dari india sekitar abad 3 sampai 4 di pulau jawa

* Budha masuk sekitar abad ke-5

* Ajaran budha dapat diatakan berpandangan lebih maju karena tidak menghendaki adanya kasta

2. Kebudayaan Islam

* Pada abad ke 15-16 agama islam dikembangkan di Indonesia oleh wali songo

* Dalam prosesnya dikembangkan juga oleh para Gujarat, arab dan pakistan

C. Kebudaaan Barat

* Unsur kebudayaan barat diawali dengan kedatangan VOC yg membagi menjadi 2 lapisan sosial yaitu kaum buruh dan pegawai

Dalam lapisan sosial kemampuan bahasa belanda menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas sosial


ilmu pengetahuan teknologi dan kemiskinan

Di dalam kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari peristiwa-peristiwa ekonomi, peristiwa ekonomi ini selalu timbul di dalam kehidupan manusia. Hal tersebut di sebabkan di satu pihak kebutuhan manusia tidak terbatas di lain pihak alat pemuas kebutuhan manusia terbatas adanya. Kebutuhan manusia tidak terbatas inilah yang menimbulkan permintaan atas barang dan jasa yang sangat diperlukan di dalam kehidupan manusia. Seberapa jauh kemampuan permintaan kebutuhan manusia atas barang dan jasa sangat tergantung dari pada pendapatan yang mereka peroleh. Semakin tinggi pendapatan seseorang semakin besar kemampuan permintaan kebutuhan manusia atas barang dan jasa sangat bergantung dari pada pendapatan yang mereka peroleh. Dengan demikian maka semakin tinggi pendapatan seseorang semakin besar barang dan jasa.
Keterbatasan alat pemuas kebutuhan manusia menumbuhkan kegiatan penawaran atas barang dan jasa. Barang dan jasa apa yng akan dihasilkan, siapa yang menghasilkan dan bagaimana barang-barang didistribusikan sangat dipengaruhi oleh system ekonomi yang di anut oleh suatu Negara. Masing-masing system ekonomi yang ada selalu berusaha untuk mencapai kemakmuran seluruh masyarakat, walaupun di dalamnya menimbulkan kemiskinan bagi sebagian besar masyarakat.
Kemajuan ilmu dan teknologi telah meningkatkan cara berproduksi, penyebaran hasil-hasilnya dan cara memberikan kemungkinan manusia untuk menggunakan aneka barang, bahan, peralatan atau sarana untuk lebih meningkatkan taraf kehidupannya. Tetapi juga sikap masa bodoh terhadap lingkungan dan orang lain serta ketamakan manusia, kemajuan ilmu dan teknologi membawa akibat terjadinya kerusakan lingkungan, penurunan daya dukung sumber-sumber daya dan juga kemiskinan daerah atau masyarakat lain.

II. Teknologi dan kemiskinan
Teknologi, devinisi teknologi menurut Walter Buckingham yang di maksud dengan teknologi adalah ilmu pengetahuan yang di terapkan ke dalam seni industry serta oleh karenanya mencangkup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan. Dari pengertian tersebut teknologi ini terdapat kecenderungan bahwa teknologi di anggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan. Kecenderungan inipun mempunyai sesuatu akibat, dimana kalau teknologi di anggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam perwujudan alat atau barang maka dengan sendirinya setiap jenis teknologiatau bagian ilmu pengetahuan dapat di teknologikan. Dengan demikian teknologi tidak akan pernah ada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan, dan pengetahuan tentang teknologi perlu disertai oleh pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang menjadi pasangannya.

Macam-macam teknologi. Ada tiga macam teknologi yang di kemukakan para ahli yaitu:
1. Teknologi modern
Cirri-ciri:
 Padat modal
 Mekanis elektris
 Menggunaka bahan import
 Berdasarkan penelitian muttakhir dll.
2. Teknologi madya
Cirri-ciri:
 Padat karya
 Dapat dikerjakan oleh keterampilan setempat
 Menggunaka alat setempat
 Mengguanakna bahan setempet
 Berdasarkan kebiyasaan suatu penelitihan
3. Teknologi tradisional
Cirri-ciri:
 Bersifat padat karya (banyak menyerap tenaga kerja)
 Menggunakan ketrampilan setempat
 Mengunakan alat setempat
 Menggunakan bahan setempat
 Berdasarkan penelitihan dan kebiasaan
Di samping pembagian teknologi seperti yang sudah disebutkan di atas para ahli masih mengemukakan satu jenis teknologi lagi yang di sebut teknologi tepat.
Yang di maksud dengan teknologi tepat adalah sesuatu spectrum teknologi (jadi dapat berupa teknologi modern, teknologi madya, atau teknologi tradisional) yang hakikatnya telah memenuhi persyaratan teknologis, social dan ekonomik.
1) Persyaratan teknis
Yang menjadi persyaratan teknis dalam teknologi tepat adalah:
a. Jumlah produksi harus cukup dan mutu harus dapat diterima pasaran yang ada.
b. Menjamin agar hasil dapat diangkut ke pasar dengan sarana angkutan yang tersedia.
c. Memperlihatkan tersedianya peralatan serta operasi dan perawatannya, demi kontinuitas persyaratan teknis.
2) Persyaratan social
Persyaratan social ini meliputi:
a. Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada.
b. Menjamin timbulnya perluasan lapangan kerja yang dapat terus menerus berkembang.
c. Menekan seminimum mungkin pergeseran tenaga kerja yang mengakibatkan bertambahnya pengangguran dan setengah pengangguran.
d. Membatasi sejauh mungkin timbulnya ketegangan social budaya dengan mengatur agar peningkatan produksi berlangsung dalam batas-batas tertentu.
3) Persyaratan ekonomik
Meliputi:
a. Membatasi sedikit mungkin kebutuhan akan modal
b. Menekan seminimal mungkin kebutuhab akan devisa
c. Mengarahkan pemakaian modal agar sesuai dengan rencana
d. Menjamin agar hasil dan keuntungan akan kembali kepada produsen
e. Dapat mengarahkan banyak produsen kea rah cara perhitungan ekonomis yang baik.
f. Mengarahkan usaha pada pengelompokkan secara kooperatif

Kemiskinan, Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang uncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di Negara-negara yang sedang berkembang. Masalah kemiskinan ini di katakn sebagai suatu problema karena masalah kemiskinan menuntut adanya suatu upaya pemecahan masalah secara berencana, terintegrasi dan menyeluruh dalam waktu yang singkat. Upaya ini dengan tujuan untuk mempercepat proses pembangunan yang selama ini sedang di laksanakan. Istilah kemiskinan sebenarnya bukan merupakan suatu hal yang asing dalam kehidupan kita. Kemiskinan yang di maksud di sini adalah kemiskinan di tinjau dari segi material (ekonomi).
Menurut Prof. DR. Emil Salim kemiskinan yaitu merupakan suatu keadaan yang di lukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
Atau dengan istilah yang lain kemiskinan itu merupakan ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok, sehingga mengalami keresahan, kesengsaraan atau kemelaratan dalam setiap langkah hidupnya.


pertentangan sosial dan integrasi masyarakat

Dengan berpegang pada prinsip bahwa tingkah laku individu merupakan cara atau di dalam masyarakat pada hakekatnya merupakan manifestasi pemenuhan dari kepentingan itu sendiri.
Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
Oleh karena itu individu mengandung arti bahwa tidak ada dua orang individu yang sama persis di dalam aspek-aspek pribadinya, baik jasmani maupun rohani, maka dengan sendirinya timbul perbedaan individu dalam hal kepentingannya. Perbedaan-perbedaan tersebut secara garis besar disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor pembawaan (Hereditas) dan faktor lingkungan sosial sebagai komponen utama bagi terbentuknya keunikanindividu. Perbedaan pembawaan akan memungkinkan perbedaan individu dalam hal kepentingannya meskipun dengan lingkungan yang sama. Sebaliknya lingkungan yang berbeda akan memungkinkan timbulnya perbedaan individu dalam hal kepentingan meskipun pembawaannya sama.alat dalam memenuhi kepentingannya, maka kegiatan yang dilakukannya
Merujuk pada latar belakang tersebut, akhirnya penulis tertarik untuk menyusun sebuah makalah yang mengkaji mengenai tingkah lakuindividu dalam memenuhi kepentingan ataupun kebutuhannya, dengan judul ”Pertentangan-pertentangan Sosial


masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan



Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.
Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:  
Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Kota
Perilaku homogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan
Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
Isolasi sosial, sehingga statik
Kesatuan dan keutuhan kultural
Banyak ritual dan nilai-nilai sakral
Kolektivisme
Perilaku heterogen
Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan diri dan kelembagaan
                                                      Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
Mobilitas sosial, sehingga dinamik
Kebauran dan diversifikasi kultural
Birokrasi fungsional dan nilai-nilai sekular                                    Individualisme
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan. Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja[1].
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.
Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan  sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
1)     jumlah dan kepadatan penduduk
2)     lingkungan hidup
3)     mata pencaharian
4)     corak kehidupan sosial
5)     stratifiksi sosial
6)     mobilitas sosial
7)     pola interaksi sosial
8)     solidaritas sosial
9)     kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

      Hubungan Desa-kota, hubungan pedesaan-perkotaan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komonitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat. Bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan bahan pangan seperti beras sayur mayur , daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi bagi jenis jenis pekerjaan tertentu dikota. Misalnya saja buruh bangunan dalam proyek proyek perumahan. Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan dibidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
“Interface”, dapat diartikan adanya kawasan perkotaan yang tumpang-tindih dengan kawasan perdesaan, nampaknya persoalan tersebut sederhana, bukankah telah ada alat transportasi, pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, pasar, dan rumah makan dan lain sebagainya, yang mempertemukan kebutuhan serta sifat kedesaan dan kekotaan.
Hubungan kota-desa cenderung terjadi secara alami yaitu yang kuat akan menang, karena itu dalam hubungan desa-kota, makin besar suatu kota makin berpengaruh dan makin menentukan kehidupan perdesaan.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa caar, seperti: (i) Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam; (ii) Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan; (iii) Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi; (iv) ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.
Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desa adalah :
a). Urbanisasi dan Urbanisme
Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota  yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ).[2]
b)     Sebab-sebab Urbanisasi
1.)    Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors)
2.)    Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors)
·         Hal – hal yang termasuk push factor antara lain :
a.      Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,
b.      Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.
c.      Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.
d.      Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.
e.      Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.
·         Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
a.      Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota  banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan
b.      Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.
c.      Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.
d.      Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
e.      Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).











[1] Rr. Tjahjani Busono, MS Barliana, dan Johar Maknun, Perubahan Sosial di Desa Asal Migran Tenaga Kerja Wanita, Hal. 2-3

[2] H.E Kosim, STBA Yapari Bandung, 1996, Hal. 99


pelapisan sosial dan kesamaan derajat


Pelapisan sosial atau di sebut juga Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis(Pitirim A. Sorokin). Pelapisan sosial kenyataanya dapat di ketahui dalam masyarakat yaitu dengan munculnya kelas-kelas tinggi dan kelas kelas yang lebih rendah.
Adapun pengertian pelapisan sosial menurut P.J. Bouman, pelapisan sosial adalah golongan manusia yang di tandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Didalam masyarakat pelapisan masyarakat ini muncul karena gengsi kemasyarakatan sehingga timbulah pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat, ada kelas-kelas tinggi yatu mereka yang mempunyai kekuasaan lebih dan hak-hak istimewa di banding dengan kelas-kelas rendah.
Pelapisan sosial merupakan gejala yang umum dalam suatu masyarakat dimanapun dan kapanpun pasti selalu ada Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan.

Jadi dpat kita simpulkan bahwa Pelapisan sosial adalah perbedaan tinggi dan rendahnya suatu kedudukan  seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Yang menentukan tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu biasanya disebabkan oleh macam-macam perbedaan, sepertihalnya  kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang.

Mengenai pelapisan sosial saya akan membahas lebih dekat dengan contoh di negeri kita ini, di indonesia kita ini secara tidak langsung terjadi pelapisan sosial antara kalangan atas dan kalangan bawah, kalangan atasnya adalah mereka yang memiliki kekuasaan di pemerintah dan kalangan bawahnya adalah rakyat, kita dapat melihat bahwa pembedaan kelas ini begitu mencolok, contohnya saja dalam penegakan hukum, kesannya di negeri ini pemerintah lebih condong melindungi mereka yang duduk di kursi pemerintahan di banding melindungi keadilan rakyat. Menurut kenyataan yang terjadi para pejabat negera yang mencuri kesejahteraan rakyat dengan kata lain melakukan Korupsi sangat sulit ditangkap dan di jerat hukum ketimbang rakyat biasa yang melakukan kejahatan misalkan pencurian kecil-kecilan, sekalipun misalkan pejabat negara di tangkap maka yang mereka huni bukan penjara-penjara biasa, akan tetapi penjara bak hotel berbintang.

Dari kasus di atas terlihat sangat mencolok pelapisan sosial antara kelas-kelas atas dan kelas-kelas rendah, dapat terlihat kelas-kelas atas mempunyai wewenang lebih dan kekuasaan lebih ketimbang kelas rendah, dan kesanya semuanya bisa di beli dengan uang termasuk keadilan dapat di beli dengan uang.

Kesamaan derajat adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.




warga negara dan negara


Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di kemudian hari.
Namun biasanya bagi yang memiliki banyak uang atau tajir bisa memiliki tambahan hak dan pengurangan kewajiban sebagai warga negara kesatuan republik Indonesia.
A. Contoh Hak Warga Negara Indonesia
  1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan hukum
  2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
  3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan
  4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang dipercayai
  5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
  6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh
  7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku
B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
  1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
  2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
  3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
  4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia
  5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.


pemuda dan sosialisai

Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini. Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi memiliki cirri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri khasnya.
2. Ada dua regenerasi, yaitu
a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan, dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya. Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenaga-tenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.


individu keluarga dan masyarakat

kita akan membahas tentang bagaimana kita memahami dan menghayati berbagai masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan individu dan keluarga . 
        setiap manusia yang hidup sendiri atau yang lebih sering kita dengar individu pasti tidak akan terlepas dengan keluarga dan kehidupan bermasyarakat dan tiap individu ini pasti mengalami pertumbuhan di dalam lingkungan tersebut. Pertumbuhan dalam konteks ini merupakan perkembangan suatu individu dari Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi seperti yang paling utama yaitu keluarga. pengertian keluarga adalah bagian kecil dari masyarakat besar yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya.Di lingkungan keluarga ini seseorang paling pertama mendapatkan suatu pengajaran dan arahan karena keluarga merupakan hal yang terdekat dengan seseoraang yang bisa mengarahkan seseorang dan membentuk bagaimana kehidupannya di masa depan . membentuk kepribadian yang baik atau pun tidak jadi keluarga adalah salah satu tempat pembentukan kepribadian seseorang.
        Di atas keluarga ada yang disebut dengan masyarakat, masyarakat disini merupakan sehimpunan manusia yang hidup bersama di dalam suatu tempat dengan ikatan-ikatan aturan tertentu .masyarakat juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam membentuk kepribadian seseorang . karena dalam lingkungan bermasyarakat kita akan mengikuti sikap dan perilaku yang kita lihat . maka dari itu kita harus bisa menjadi pribadi yang baik dan untuk menjadi contoh sebagai masyarakat yang baik .
        maka dari itu individu di dalam lingkungan keluarga ataupun masyarakat yang baik merukan contoh yang baik agar kita dapat mengikuta dan bersosialisasi yang baik pula di lingkungan dan di manapun kita berada .


Selasa, 21 Desember 2010

resensi novel edensor

Judul buku : EDENSOR
Penulis : Andrea Hirata
Cetakan : Pertama, Mei 2007
Penerbit : PT. Bentang Pustaka

Hidup dan nasib, bisa tampak berantakan, misterius, fantastis dan sporadic, namun setiap elemennya adalah sub system keteraturan dari sebuah desain holistic yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal kecil apapun terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tidak terbantahkan.


Rangkaian kata di atas di kutib oleh Andrea Hirata dari pemikiran Harun Yahya yang dijadikannya sebagai kalimat pembuka pada buku yang berjudul Edensor, buku ketiga dari tetralogi laskar pelangi. Tetralogi laskar pelangi menceritakan rangkaian perjalanan seorang anak yang bernama “ikal” dan sekelompok teman masa kecilnya yang memiliki mimpi dan berjuang untuk memujudkannya. Keterbatasan ekonomi, jarak dan akses terhadap layanan pendidikan tidak memupus semangat mereka untuk bisa bersekolah, tak perduli seberapa besar rintangan yang akan mereka lalui. Pada akhirnya hanya dua orang anak yang tersisa, yang masih tetap berjuang mewujudkan mimpi untuk menaklukkan samudra kehidupan.

Andrea Hirata adalah penulis muda yang tidak memiliki latar belakang jusnalistik tetapi memiliki kemampuan untuk menguak berbagai realita kehidupan dan menyarikannya menjadi sebuah tulisan yang apik dan mampu menggugah ketersadaran nurani setiap pembacanya. Buku ini diterbitkan pertama kali pada Mei 2007 oleh PT. Bentang Pustaka, telah menjadi best seller Indonesia dan terdapat hampir diseluruh toko-toko buku di Indonesia.

Edensor mengulas tentang perjalan hidup Andrea dan Arai, saudara sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak episode kehidupan, suka maupun duka.
Pertemuannya dengan Weh, lelaki yang harus menanggung aib karena menderita penyakit burut, penyakit nista yang disebabkan oleh ulah nenek moyangnya yang telah berani melanggar aturan agama. Weh yang telah mengajarkannya cara membaca bintang, mengurai langit sebagai kitab terbentang serta membawanya pada satu pemahaman tentang konstelasi zodiak. Zenit dan nadir, pesan terakhir yang ditinggalkan Weh sebelum kematiannya. Weh adalah orang pertama yang telah mengenalkan Adrea pada diri sejatinya, dan telah menguatkan tekat Andrea untuk menjelajahi separuh belahan dunia, berjalan di atas tanah-tanah mimpi, dan menemukan cinta yang sesunguhnya. Pelajaran yang tidak akan ditemukan di bangku pendidikan formal, karena hanya kekuatan semesta yang mampu menguak realita kehidupan.

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan keberuntungan (magical bridge) yang menghantar mereka pada penjelajahan panjang di tanah-tanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang telah membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil mereka. Sebuah kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi tanah kelahiran, memberikan kebanggaan bagi orangtua dan menyelesaikan mimpi-mimpi para sehabat yang telah terenggut oleh keterbatasan dan jerat kemelaratan.

Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada pertemuan dan persahabatan dengan mahasiwa dari berbagai belahan dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa eropa yang terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada berbagai realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa Indonesia. Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan pengetahuan mengharuskan dua sobat karib ini berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka.

Keindahan benua eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris memberikan daya tarik bagi siapapun yang melihatnya. Namun, tradisi dan etika back packer Kanada sangat menarik perhatian Andrea bahkan lebih menarik dibadingkan Katya. Mahasiswi jerman yang telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih Andrea menjadi kekasihnya. Meskipun pada akhirnya perbedaan makna tentang mencintai telah membawa mereka kembali pada jalinan pertemanan. Kerinduan Andrea pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat dicintainya telah menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul Seandainya Mereka Bisa Bicara.

Hamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa khayalan yang telah membuka jalan rahasia dalam kepala Andrea, jalan menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling, untuk menemukan cinta dan diri sejatinya. Andrea dan Arai berencana untuk melakukan perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para pengelanan back packer Kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan bermodal semangat dan keberanian.

Perjalanan dimulai dari kota Paris Perancis melintasi benua Eropa dan berakhir di Spanyol. Pencarian Andrea akan cinta masa kecil telah membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar, kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan semangat dan keberanian Andrea untuk menjelajahi enigma tentang A Ling yang kini menjadi semakin terang.

Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin memperjelas makna pencarian Andrea. Sekuat apapun upaya untuk menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum berhasil sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita tentang diri kita. Pencarian cinta pada sosok perempuan bernama A Ling telah memberikan pembelajaran tentang makna cinta sejatinya, yaitu diri sendiri. Keberanian untuk bermimpi telah menghantar kita pada satu realita yang mengajarkan kita arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi, daya tahan dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam keadaan apapun. Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi untuk menghidupi setiap mimpi hingga mewujud dalam sebuah realita kehidupan.


6 kunci sukses versi saya

6 KUNCI SUKSES VERSI SAYA SENDIRI.
 1.niat untuk berusaha dan berdoa
    Dengan punya niat dan kemauan pasti ada jalan untuk kita,dan semua usaha kita tidak akan lepas dari bantuan Tuhan,, asalkan kita sungguh-sungguh berdoa dan meminta,Tuhan pasti membantu kita.
 2.kerja keras dan tekun
    Dengan kerja keras dan tekun kita bias menyelesaikan pekerjaan kita dengan baik sehingga kita bias mendapatkan hasil yang baik.
3.sering bertanya kepada orang yang berpengalaman banyak
   Dalam menuju kesuksesan kita harus sering dan rajin bertanya kepada orang yang berpenglaman supaya kita mendapatkan ilmu-ilmu atau cara bagaimana seharusnya kita lakukan untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan
4.berani mencoba
Disini juga kita dituntut untuk berani mencoba sesuatu yang kita anggap sulit untuk dilakukan,karena kita tidak akan tau jika kita tidak pernah mencoba.
5.jangan pernah lari dari masalah
  Masalah adalah sesuatu cobaan dalam hidup, kita harus berani menyelesaikan masalah kecil maupun masalah besar,karena masalah yang akan melati mental kita supaya menjadi kuat
6.perlunya hiburan
Dalam menggapai kesuksesan kita perlu hiburan agar kita bias menyeimbangkan maslah yang kita hadapin dengan hiburan-hiburan yang bias menyegarkan kembali pikiran kita.